Senin, 14 Maret 2011

Kita ada karena diciptakan Allah swt

Oleh. Ujang, S.ThI

Pernahkah kita berfikir bahwa sebelumnya kita ini tidak ada sama sekali, bahkan kedua orang tua kita, sampai nenek-moyang kita sekalipun. Demikian juga halnya bumi yang kita diami, langit yang terbentang di atas sana, dan juga gunung-gunung yang menjulang tinggi. Namun, berkat iradah Allah Swt, lantas kita dan alam semesta ini menjadi ada.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah (2):21)

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah (2):29)

Namun, begitu kita dilahirkan di bumi ini, sejak kecil, remaja, dewasa, hingga tua, wajarkah bila hidup ini kita lalui tanpa melakukan pengabdian (ibadah) kepada Tuhan yang telah menciptakan tersebut. Layakkah berbagai pemberian yang tidak terhitung ini hanya kita nikmati saja tanpa rasa syukur kepada Allah Swt yang telah memberi segala bentuk nikmat tersebut.

Sangat banyak contoh nyata yang telah kita dengar dan ketahui. Bagaimana Allah Swt telah membinasakan orang-orang sebelumnya disebabkan kesombongan mereka yang tidak memenuhi seruan-Nya, seperti Fir’aun dan Qarun. Mereka binasa dengan harta, kedudukan dan berbagai kesenangan yang mereka raih.

Ketika seseorang yang dilahirkan dari keluarga biasa, berkekurangan dari berbagai kemewahan dan kesenangan duniawi merasa bahwa diri mereka kurang sempurna dari nikmat. Apakah ia lupa bahwa ia masih diberi kelebihan oleh sang pencipta berupa kesempurnaan fisik yang dimilikinya sejak lahir. Padahal, ada sebagian manusia yang lahir dengan membawa cacat fisik,seperti buta sebelah, ada kekurangan pada bibir, telinga dan lainnya.

Demikian juga bagi mereka yang dilahirkan membawa cacat fisik, ternyata mereka masih diberikan berbagai kelebihan, karena ada sebagian bayi yang lahir langsung meninggal dunia, tanpa merasakan sejuknya pangkuan ayah dan bunda. Belum sempat menatap indahnya alam semesta ini. Artinya, bagaimanapun keadaan kita tetap harus disyukuri karena kita telah diberi kesempatan hidup oleh Allah Swt.

Salah satu cara meningkatkan rasa syukur atas berbagai nikmat Allah Swt ini diajarkan Nabi Muhammad Saw dalam sebuah hadis :

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ

“Pandanglah olehmu orang yang lebih rendah darimu, dan janganlah kamu memandang orang yang di atasmu. Maka cara tersebut lebih pantas agar kamu tidak merasa hina (berkekurangan) terhadap nikmat Allah Swt atas dirimu” (HR. Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah bab al-nazhru ila man fauqahu fi al-din).

Tentang nikmat kesehatan dan berbagai waktu luang (kesempatan) sering diabaikan manusia disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Rasulullah Saw bersabda :

نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس الصحة و الفراغ

“Ada dua nikmat yang sering dilupakan manusia yaitu : nikmat kesehatan dan kesempatan (waktu luang).” (HR. Al-Hakim dari Ibnu ‘Abbas ra dalam kitab Mustadrak ‘ala al-Shahihain, Muhammad bin Abdullah Abu Abdullah al-Hakim al-Naisaburi, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut, 1990=1411 H, juz 4, h.341)

2 komentar:

“Pandanglah olehmu orang yang lebih rendah darimu, dan janganlah kamu memandang orang yang di atasmu" inspirasi bngt kata"y, maklum saya kurang bgtu dalem tentang agama, heheh

Terima Kasih ats penanyangan artikel ini, jujur saja saya terkesan, Insya Allah saya akan belajar untuk lebih mengenal Agama. Jangan lupa berkunjung ke blogs yang saya miliki, berikan komentar di postingan terbaru. Terima kasih

Posting Komentar