Sabtu, 01 November 2008

CARA PRAKTIS MENCARI HADIS

Oleh : Ujang, S.ThI

Ketika kita ingin mengumpulkan beberapa ayat al-Qur’an yang berbicara tentang suatu tema, maka kita sudah terbiasa mencarinya dengan menggunakan kitab Fathurrahman ataupun al-Mu’jam al-Mufahras li al-Faazh al-Qur’an. Sehingga, dengan menggunakan kedua kitab tersebut, kita bisa menghimpun beberapa ayat tentang suatu masalah dalam waktu yang mudah. Namun bagaimana dengan hadis nabi Muhammad saw? Adakah kitab-kitab yang bisa digunakan untuk memudahkan kita dalam mencari hadis dalam kitab-kitab hadis yang sangat banyak itu?

Terdapat beberapa kitab pencari hadis yang telah dicetak saat ini, tergantung metode apa yang dipakai dalam mencarinya. Salah satunya adalah kitab al-Mu’jam al-Mufahras li al-Fazh al-Hadits an-Nabawi yang terdiri dari tujuh jilid, disusun oleh sejumlah orientalis, salah seorangnya adalah Dr. A.J. Weinsk (guru besar bahasa Arab di Universitas Leiden). Buku ini dicetak oleh percetakan Brill, Leiden, Belanda. Ikut serta dalam mentakhrijnya Muhammad Fuad Abdul Baqi.


Proses pencetakan buku ini memakan waktu selama 33 tahun (cetakan I tahun 1936, sedangkan cetakan jilid terakhir tahun 1969 M. Menurut Prof. Dr. Mahmud al-Thohhan, proyek besar ini terealisir berkat bantuan dari komunitas Ilmiah Inggris, Denmark, Swedia, Belanda, Unesco, Alez F.S dan pergerakan Belanda untuk pembahasan ilmu murni dan PBB bidang perkumpulan ilmiah.


Kamus pencari hadis ini hanya dapat digunakan terhadap sembilan kitab hadis, yaitu Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan at-Turmudzi, Sunan Abu Daud, Sunan an-Nasa’i, Sunan Ibnu Majah, al-Muwatha’ Imam Malik, Musnad Ahmad bin Hanbal dan Musnad ad-Darimy. Masing-masingnya dilambangkan dengan symbol tertentu. Jika hadis itu terdapat dalam kitab Bukhari, Turmudzi, Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Darimy ditulis dengan menjelaskan judul kitab nomor bab tempat terletaknya hadis tersebut. Kitab Imam Muslim dan Malik ditulis dengan menjelaskan judul kitab dan nomor urutan hadis tempat terletaknya hadis tersebut. Sedangkan bila hadis itu terdapat dalam Musnad Ahmad bin Hanbal, maka dituliskan dengan menjelaskan jilid buku dan halaman tempat terletaknya hadis tersebut.


Pencarian dengan metode ini dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang jarang digunakan dalam suatu bagian matan hadis. Sebagai contoh, penulis kemukakan bentuk kata kunci pencari hadis dalam kamus ini untuk masing-masing kitab hadis serta akan dijelaskan maksud kata kunci tersebut :

خ شركة ٣, ١٦
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dalam kitab Syirkah bab ketiga dan keenam belas.

م فضائل الصحابة ١٦٥
Maksudnya hadis tersebut terdapat dalam kitab Shahih Muslim dalam kitab Fadhail ash-Shahabah hadis nomor 165.

ت أدب ١٥
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Sunan Turmudzi dalam kitab Adab bab kelima belas.

د طهارة ٧٢
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Sunan Abu Daud, dalam kitab Thaharah bab ketujuh puluh dua.

ن صيام ٧٨
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Sunan Nasa’i, kitab Shiyam bab ketujuh puluh delapan.

جه تجارات ٣١
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Sunan Ibnu Majah, kitab Tijarat bab ketiga puluh satu.

ط صفة النبي ٣
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Muwatha’ Imam Malik, kitab Shifatun nabi hadis nomor tiga.

حم ٤, ١٧٥
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid keempat halaman 175.

دي صلاة ٧٩
Maksudnya hadis yang dicari terdapat dalam kitab Musnad ad-Darimy, kitab Shalat bab ketujuh puluh sembilan.

Referensi : Dasar-dasar Ilmu Takhrij dan Studi Sanad karangan Mahmud al-Thohhan dan Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki karangan Said Agil Husin Al Munawar.


2 komentar:

alhamdulillah, infonya bermanfaat sekali.. saya sudah cari lama

coba di posting kang... mengenai cara praktis mencari hadis dari kitab mausu'ah al-atraf al-hadis

Posting Komentar